9 Nov 2013

PANTAI NGOBARAN, WONOSARI

Pantai Ngobaran merupakan salah satu tempat wisata alam yang terletak di gugusan laut pantai selatan tepatnya di Desa Kanigoro, kecamatan Saptosari Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta 2 km dari pantai Ngrenehan.
Pantai ini sangat indah jika air surut maka tampaklah kolam kolam kecil yang terbentuk dari karang karang yang tertutp oleh alga (rumput laut yang hijau sebagai bahan baku kosmetik) dan terdapat banyak biota laut lainnya yang mungkin terjebak di kolam karang tersebut. Hal inilah yang menopanng kehidupan nelayan darat yakni para nelayan yang tidak memerlukan kapal atau perahu untuk mendapatkan hasil laut cukup beraktifitas dipinggir pantai. Biota laut yang sering di dapat adalah Lobster, landak laut, kerang-kerangan, bintang laut dan rumput laut itu sendiri tentunya





17 Sep 2013

EMBUNG KLEDUNG TEMANGGUNG

Sampai saat ini, mungkin belum banyak orang yang tahu bahwa Temanggung yang selama ini dikenal sebagai kawasan ijo roro-royo, ternyata mempunyai banyak wilayah yang rawan dengan kekeringan saat musim kemarau tiba. Dari 20 kecamatan yang ada, 14 di antaranya rawan dengan ancaman kekeringan tersebut. Dari tahun ke tahun bahaya kekeringan tersebut malah semakin parah. Penggundulan hutan dan eksploitasi tanah yang berlebihan di lereng-lereng Gunung Sindoro dan Sumbing disebut-sebut sebagai salah satu biang keladinya.
Saat kemarau yang biasanya jatuh antara Mei sampai September, banyak penduduk di 14 wilayah tersebut mengalami kesulitan mendapatkan air untuk keperluan mereka sehari-hari seperti untuk mandi, masak atau mencuci. Mereka kadang mereka harus melakukan perjalanan yang cukup jauh ke sumber-sumber air yang masih ada demi mendapatkan seember air.
Pada saat seperti itu lahan-lahan pertanian yang ada juga tidak bisa ditanami. Tanah menjadi kering dan kadang menjadi retak-retak. Para petani hanya bisa pasrah menunggu musim hujan tiba, ketika tanah-tanah menjadi basah dan siap diolah kembali. Tanaman seperti padi, jagung dan sayuran memang sangat membutuhkan air untuk pertumbuhannya.


Lokasi Embung Kledung, waduk penampung air hujan di Kledung Temanggung
Untuk mengatasi kebutuhan air tersebut Pemerintah Kabupaten (pemkab) Temanggung melakukan terobosan dengan membuat embung (waduk atau kolam) buatan. Embung ini digunakan untuk menampung air hujan yang curahnya cukup tinggi di Temanggung. Selama ini air hujan tersebut dibiarkan begitu saja. Air langsung terserap ke tanah dan mengalir ke daerah yang lebih rendah. Saat kemarau tiba, wilayah-wilayah di dataran tinggi sudah tidak mempunyai stok air lagi.
Embung pertama yang telah dibangun letaknya di wilayah Kecamatan Kledung, sehingga namanya terkenal dengan sebutan Embung Kledung. Hingga akhir tahun 2013, pemkab berencana menyelesaikan pembangunan lima embung. Selain di Kledung, embung juga akan dibangun di Kandangan, Pringsurat, Tretep dan Wonoboyo. Pada tahap berikutnya, sembilan embung juga akan dibangun di kecamatan lain yang rawan dengan kekeringan.
Embung Kledung ini dibangun di atas lahan seluas kira-kira 4 hektar. Embungnya sendiri luasnya 83 meter x 83 meter, dengan kedalaman 3 meter. Pembangunan embung ini didanai dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) tahun 2010 dengan menghabiskan dana sekitar 1, 2 milyar rupiah.
Kini, air hujan di Kledung yang curahnya cukup tinggi akan ditampung di embung. Selama belum digunakan, air tersebut akan tetap akan tersimpan di tempat tersebut. Saat musim kemarau tiba, air tersebut akan dialirkan langsung ke lahan pertanian di sekitar embung melalui pipa pralon yang telah dipasang. Embung ini dapat mengairi lahan sekitar 20 hektar. Selain itu, air embung juga dapat dimanfaatkan penduduk setempat untuk keperluan sehari-hari.
Potensi lain
Dulu, sebelum embung dibangun, hanya tanaman tembakau yang bisa bertahan di musim kemarau di wilayah ini. Kini, petani setempat juga bisa menanam tanaman lain, bisa buah-buahan, sayuran, bunga atau tanaman lain yang punya nilai ekonomi lebih tinggi.
Berbagai tanaman sayuran dan buah-buahan sangat potensial dikembangkan di daerah ini
Untuk mengembangkan potensi tersebut, saat ini Pemkab Temanggung bekerja sama Yayasan Obor Tani Semarang, tengah menjajagi kemungkinan untuk mengembangkan agrobisnis di kawasan tersebut. Yayasan ini, dengan pola kemitraan dengan petani pemilik lahan, telah berhasil mengembangkan kebun buah Lengkeng Itoh di daerah Semarang.





 

Menikmati Pemandangan di Mbung Kledung..





Potensi lain yang juga tengah digarap adalah mengembangkan wilayah di sekitar embung menjadi tempat wisata. Kledung adalah tempat yang sangat indah dan letaknya sangat strategis untuk pengembangan wisata. Daerah ini dilalui jalan propinsi dengan jalur Semarang-Temanggung-Wonosobo-Purwokerto atau Jogjakarta-Magelang-Temanggung-Wonosobo-Purwokerto. Jalan tersebut merupakan jalan utama menuju tempat wisata yang sudah mendunia yaitu Dieng. Setiap harinya tidak kurang dari 700-1000 kendaraan melewati jalur tersebut.
Di kawasan ini juga terdapat kebun teh yang cukup luas yang pemandangan dan suasanya tidak kalah dengan kawasan Puncak di Jawa Barat. Seni tradisional juga hidup di daerah yang terkenal dengan hasil tembakaunya ini.
Pemkab Temanggung kelihatannya juga cukup serius mengembangkan potensi wisata di wilayah ini. Beberapa rencana yang telah dibuat untuk mengembangkan wisata di wilayah ini antara lain adalah pembangunan fasilitas kereta gantung di   lereng utara Gunung Sumbing tepat di Kledung Pass, pembangunan hotel/restoran dengan sajian utama minum kopi sambil menikmati kesejukan udara dan keindahan alam di trading house Kledung.
Di bidang wisata agrobisnis, potensi yang akan dikembangkan antara lain pengembangan balai penelitian kentang dan agro industri kentang, pengembangan experience tourism saat musim tembakau tiba dan agrowisata Kledung Pass dengan  penanaman strawbery, dan sayuran atau holtikultura.
Sebagai warga masyarakat yang dilahirkan di Temanggung dan kini tinggal di perantauan, saya berharap semua rencana di atas dapat dilaksanakan dengan baik dan saya juga berharap masyarakat setempat lah yang pertama kali akan menikmatinya. Semoga !

EMBUNG KLEDUNG TEMANGGUNG, JAWA TENGAH, INDONESIA

GERINDRA


GERINRA UNTUK INDONESIA.


CALON PRESIDEN PARTAI GERINRA PRABOWO SUBIANTO.


19 Jun 2013

Yamaha Soul Indonesia Club Motor Dari Varian Yamaha Matic Mio Soul




SIKUNIR (Golden Sunrise)

Menyaksikan matahari terbit dari ufuk timur bukanlah sesuatu hal yang luar biasa. Namun berbeda dengan pengalaman menanti bangunnya sang surya dari atas Gunung Sikunir. Momen menyaksikan terbitnya mentari dari Negeri Ajaib di Pulau Jawa
SIKUNIR
Desa Sembungan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo


 Gunung Sikunir mungkin belum sepopuler Gunung Merapi di Yogyakarta atau Gunung Bromo di Tengger. Satu dari sekian banyak gunung yang mengelilingi Dataran Tinggi Dieng ini memiliki ketinggian 2350 meter dpl. Ada dua cara untuk mencapai puncak Sikunir yang berjarak 8 km dari Dataran Tinggi Dieng. Pilihan pertama adalah trekking dimana kita harus mulai pada jam 3 dini hari. Kondisi fisik dan berbagai perlengkapan lain harus benar-benar dipersiapkan bila memilih cara trekking ini. Pilihan kedua adalah naik motor, baik motor sewaan ataupun menggunakan jasa ojek hingga ke desa Sembungan dan dilanjutkan dengan mendaki sejauh 800 meter. Dengan berbagai pertimbangan terutama alasan keselamatan, YogYES memilih untuk naik ojek dan baru dilanjutkan dengan mendaki ke puncak Sikunir.
Perjalanan dimulai jam setengah 5 pagi. Pilihan naik ojek ternyata tepat. Jalanan gelap gulita, tanpa ada satupun lampu jalan yang menerangi. Baru beberapa ratus meter, mendadak kabut turun menyelimuti. Jarak pandang yang hanya satu meter dan medan yang berkelok-kelok serta naik turun lengkap dengan lubang dan tanah becek di tengah jalan sungguh sangat berbahaya bila seseorang yang tidak hapal betul dengan medan sekitar mengendarai sepeda motor sendiri. Meskipun demikian, pada kesempatan lain jalur trekking mungkin layak juga untuk dicoba. Berjalan kaki sambil menghirup udara segar dan menikmati langit cerah bertabur ribuan bintang terdengar cukup menarik dan menantang.
Dari Desa Sembungan yang berada di ketinggian 2302 meter dpl, perjalanan dilanjutkan dengan mendaki jalan setapak licin yang diapit jurang dan hutan. Udara terasa sangat dingin, bahkan lebih dingin dari winter di Orange County California. Sepanjang pengalaman YogYES ketika harus melalui musim dingin di akhir tahun 2008 dan awal 2009, suhu udara di Orange County tidak pernah lebih dingin dari 4 derajat Celcius. Kecuali suhu di daerah pegunungan seperti Big Bear yang selalu diselimuti salju saat winter tentunya. Saat mendaki Sikunir, winter jacket dan sarung tangan terasa belum cukup untuk melindungi tubuh dari dinginnya angin yang menggigit. Ditambah lagi dengan jalan mendaki yang serasa tak kunjung sampai. Nafas mulai tersengal dan jantung serasa hendak berhenti berdetak.
Ketika sudah hampir putus asa, jalan tiba-tiba melandai. Wah, akhirnya berhasil juga sampai ke puncak. Pemandangan yang terhampar di depan sungguh sangat menakjubkan. Lembah yang masih gelap nun jauh di bawah sana nampak berkelap-kelip dengan lampu-lampu yang menyala di desa-desa kecil yang tersebar diantaranya. Gunung Sindoro berdiri kokoh di depan mata. Hamparan awan dan kabut di bawah kami memberikan kesan bahwa kami benar-benar berada di negeri di atas awan. Bentangan langit cerah dengan ribuan bintang semakin menambah keindahan suasana. Bila cuaca cerah, dari puncak Sikunir ini akan terlihat Gunung Sindoro, Sumbing, Merbabu, Merapi dan Ungaran. Seorang teman bercanda dan mengatakan bahwa dia merasa seperti seorang dewa, berada di istananya yang tinggi menanti bangunnya sang mentari. Semburat jingga mulai terlihat di ufuk timur, menampilkan keindahan siluet Sindoro yang disusul dengan bayangan Gunung Merbabu, Sumbing, Ungaran, dan Merapi yang nampak mungil dengan kepulan asap tipisnya. Penat kaki akibat mendaki dan sakitnya dada yang tersengal-sengal langsung sirna...
Copyright © 2010 YogYES.COM

SUNRISE SIKUNIR 2013